Minggu, 24 Desember 2017

BERSATULAH

Dunia bisa sangat kejam, entah bagaimana nasib para bujang lapok di dunia ini. Mereka menjadi sarang cemooh, dan seperti penyakit menular mereka di jauhi. Bahkan yang lebih parah terkadang penyakit menyerang pikiran mereka, merekalah yang menjauhi masyarakat. Seolah-olah mereka sendiri yang terkena penyakit. Nasib mereka bagaikan nasib burung yang kehilangan sarang.
Betapa malang nasib burung yang kehilangan sarang. Burung mampu terbang bebas dilangit, bebas ke segala tempat setiap saat, tapi burung tak bisa terbang untuk selamanya, jika ia terbang terus-terusan maka akan mati kelelahan. Karena itu, burung memerlukan pohon tempat bertengger dan beristirahat dengan aman.

Minggu, 17 Desember 2017

KRISIS

Fantasi harus berubah bersama waktu, mungkin karena waktu membawa masalah-masalah baru. Tabib Pong pun kian tua. Ia kurang gesit dan bertambah hati-hati. Jika dulu ia menghabiskan tiga kaleng tembakau sehari (tanda kejantanan), kini ia cuma menghisap tiga linting tembakau berkadar tar terendah.  Poor Mister.
Assosiasi Budjang Lapok tak lagi suatu kekuatan dunia. Kian lama hanya jadi peran pembantu. Bisa kita bayangkan dalam waktu tak terlalu lama Tabib Pong akan menjadi purnawirawan ABL (seperti yang lain). Berdiri di tepi pantai, menyiulkan lagu The Beatles, When I’m Sixty-Four.

Minggu, 10 Desember 2017

REALITAS

Seberapa sering kau berpikir tentang mengapa teman-temanmu datang dalam kehidupanmu? Apakah itu acak, diatur atau mungkin gabungan dari keduanya? Terlepas dari semua alasan, teman yang kau kenal setidaknya akan berada disisimu untuk sementara waktu. Lainnya, kau tidak akan begitu yakin akankah pertemanan berlaku selamanya.  Satu persatu teman, sahabat kelak menemui realitas masing-masing.  Realitas atau kenyataan dalam bahasa sehari-hari berarti hal yang nyata, benar-benar ada.
Pada bulan-bulan belakangan, Assosiasi Budjang Lapok telah kehilangan banyak energi, semangat, gelora mereka. Satu persatu anggotanya telah menikah, “kelapukan” yang senantiasa melekat pada masing-masing personil telah menghilang bersama angin

Minggu, 03 Desember 2017

VIRTUE

Virtue is moral excellence. A virtue is a positive trait or quality deemed to be morally good and thus is valued as a foundation of principle and good moral being.
Azas berjalan pada tapak pertama, telur harus ditetaskan, kepak sayap harus direntangkan, dimulai belajar terbang, mungkin untuk mengangkasa, semua adalah sebuah imaji bersahaja. Kita semua tahu bahwa kisah mempunyai kehidupannya sendiri. Ada cara tumbuh, ada cara membumbuinya. Terlepas dari apakah rinciannya itu tepat atau tidak, namun harus ada suatu inti kebenaran untuk kaidah seperti itu sama dengan pertama kali dahulu.

Minggu, 26 November 2017

BUKU

Sebuah buku (mungkin) tak meyakinkan sejarah. tentu, tapi setidaknya buku mengisi jam-jam kita yang kosong dengan percakapan yang mungkin tak pernah selesai, tapi membuat kita tahu : kita hanyalah penafsir tanda-tanda, di mana kebenaran menerakan jejaknya. Itulah sebabnya kata pertama yang menakjubkan itu, adalah “Bacalah!”
Assosiasi Budjang Lapok adalah sebuah “Organisasi Tanpa Bentuk” bisa dikatakan tanpa pakem sama sekali, menggabungkan unsur-unsur yang sebenarnya dalam teoritis tidak bisa bersatu, sebegitu plural sehingga masing-masing anggotanya tidak bisa di-sterotip-kan kepada golongan manapun. Adalah sebuah keajaiban, ABL dapat bertahan selama bertahun-tahun, tanpa Anggaran Dasar maupun Anggaran Rumah Tangga yang jamak ditemui pada setiap organisasi canggih manapun saat ini.

Minggu, 19 November 2017

EVOLUSI

Alam pun mengalami evolusi panjang yang menjungkarbalikkan kenyataan. Gunung, lembah, sungai, gurun, semua tiada abadi. Semua dalam perjalanan. Makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah, yang tertinggal hanyalah mereka yang beradaptasi dengan lingkungan.

Barbarossa sudah duduk selama berjam-jam dalam keheningan dengan punggungnya melengkung di atas kursi lepau nasi, sendirian. Saat ini dia sedang memegang pena dan kertas kusut terpilin. Kepalanya tergantung di depan dadanya, dan dia terlihat seperti burung hantu yang diam, dengan bulu-bulu kusam dan puncak kepala hitam. Dia berputar di atas bangkunya, dengan tembakau berasap di bibir dan kerlip jenaka di matanya ia menulis.

Cerita selengkapnya

Minggu, 12 November 2017

ILUSI

Manusia berkembang seiring dengan berjalan waktu, beberapa melesat jauh meninggalkan yang lain, beberapa berjalan santai, dan beberapa tertatih. Tidak bisa sama pada setiap orang, karena masing-masing kejadian dalam waktu berbeda-beda penjelmaannya, bergantung pada tempat kejadian berlaku. Syarat untuk peristiwa adalah urutan waktu, tapi itu belum cukup, untuk menjadikan peristiwa itu “ada”. Karena apabila tapi tidak terjalin hubungan dan penjalin tersebut adalah sebab-akibat. Hukum Kausalitas. Manusia adalah makhluk sejarah, ia menyerap segala apa yang dilaluinya, sejatinya ia selalu berubah.

Tapi, menjadi tua tak ada urusannya dengan kondisi tua fisik. Itulah fatwa yang dilontarkan Barbarossa. Menjadi tua, katanya, adalah sebuah imajinasi tentang rasa tua. Begitu anda, katanya lagi merasa menjadi tua, berarti anda telah berproses menjadi tua. Sebaliknya, bila anda merasa terus muda berarti anda akan terus awet muda. Apakah fatwa itu benar? Yaitu “menjadi tua” adalah masalah persepsi, masalah imajinasi. Seorang seperti Tabib Pong mungkin akan mengamini, akan tetapi seseorang (lain) yang seperti Penyair agak bimbang menghadapi fatwa seperti ini.

Cerita selengkapnya